Beranda | Artikel
Mempelajari Khutbah yang Menyentuh Qolbu
Kamis, 19 Februari 2009

Inginkah anda mengetahui bagaimana khutbah yang menyentuh qolbu itu? Mari simak artikel singkat yang disusun oleh Muhammad Abduh Tuasikal disini.

Alhamdulillah wa shalaatu wa salaamu ala Rosulillah wa ala alihi wa shohbihi wa sallam. Al ‘Irbadh mengatakan,

وَعَظَنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَوْعِظَةً وَجِلَتْ مِنْهَا القُلُوْبُ وَذَرَفَتْ مِنْهَا العُيُوْنُ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi nasehat kepada kami dengan satu nasehat yang menggetarkan hati dan menjadikan air mata berlinang.” (HR. Abu Daud dan At Tirmidzi, Hadits Hasan Shahih)

Dalam riwayat lain dikatakan,

وَعَظَنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا بَعْدَ صَلاَةِ الغَدَاةِ مَوْعِظَةً بَلِيْغَةً ذَرَفَتْ مِنْهَا العُيُوْنُ وَوَجِلَتْ مِنْهَا القُلُوْبُ

“Pada suatu hari setelah shalat shubuh, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi nasehat kepada kami dengan satu nasehat baligoh (yang fasih) yang menggetarkan hati dan menjadikan air mata berlinang.” (HR. Tirmidzi. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Shohih wa Dho’if Sunan At Tirmidzi)

Al maw’izhoh (nasehat) adalah perkataan yang berisi memberikan harapan dan menakut-nakuti (targib wa tarhib), lalu membekas dalam jiwa dan sampai ke hati, maka akan bergetarlah orang yang takut kepada Allah. Dapat kita ambil pelajaran dari hadits ini, hendaklah orang yang menyampaikan nasehat berupaya menyampaikan nasehatnya dengan mengikuti contoh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits ini. Lihatlah sahabat Al ‘Irbadh mensifati nasehat beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam ini dengan tiga sifat yaitu

[1] al balagoh (baligoh), [2] menggetarkan hati, dan [3] dapat mengalirkan air mata.

Itulah sifat nasehat yang baik. Apa yang dimaksud dengan nasehat yang baligoh? Ibnu Rojab dalam Jami’ul Ulum wal Hikam mengatakan,

“Yang dimaksudkan dengan al balagoh dalam nasehat yaitu memperindah (memperbagus) nasehat karena hal itu akan lebih diterima jiwa dan menggetarkan hati. Al Balagoh adalah perkataan yang akan mengantarkan kepada pemahaman terhadap makna yang dimaksudkan yang akan sampai pada hati pendengar. Kalimat yang digunakan adalah kalimat yang bagus, fasih, manis (enak) untuk didengar dan langsung mengena hati.”

Khutbah Tidak Terlalu Panjang

Perlu diperhatikan pula bahwa sebaik-baik nasehat adalah nasehat yang ringkas dan tidak panjang. Lihatlah suri tauladan kita Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berkhutbah. Khutbahnya begitu singkat dan tidak panjang. Dari Jabir bin Samuroh As Suwaiy, beliau berkata,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لاَ يُطِيلُ الْمَوْعِظَةَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ إِنَّمَا هُنَّ كَلِمَاتٌ يَسِيرَاتٌ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa memberi nasehat ketika hari Jum’at tidak begitu panjang. Kalimat yang beliau sampaikan adalah kalimat yang singkat.” (HR. Abu Daud no. 1107. Syaikh Al Albani dalam Shohih wa Dho’if Sunan Abi Daud mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Lihatlah pula contoh sahabat yang mengikuti jejak beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. Abu Wa’il berkata,

خَطَبَنَا عَمَّارٌ فَأَبْلَغَ وَأَوْجَزَ فَلَمَّا نَزَلَ قُلْنَا يَا أَبَا الْيَقْظَانِ لَقَدْ أَبْلَغْتَ وَأَوْجَزْتَ فَلَوْ كُنْتَ تَنَفَّسْتَ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkhutbah di hadapan kami lalu dia menyampaikan (isi khutbahnya) dan memeprsingkat. Tatkala beliau turun (dari mimbar), kami mengatakan, “Wahai Abul Yaqzhon , sungguh engkau telah berkhutbah bergitu singkat. Coba kalau engkau sedikit memperlama.”

Kemudian Ammar berkata,

« إِنَّ طُولَ صَلاَةِ الرَّجُلِ وَقِصَرَ خُطْبَتِهِ مَئِنَّةٌ مِنْ فِقْهِهِ ». فَأَطِيلُوا الصَّلاَةَ وَأَقْصِرُوا الْخُطْبَةَ فَإِنَّ مِنَ الْبَيَانِ سِحْراً 

“Sesungguhnya panjangnya shalat seseorang dan singkatnya khotbah merupakan tanda kefaqihan dirinya (paham terhadap agama).” (HR. Ahmad. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shohih)

Inilah keadaan yang banyak diselisihi oleh para penceramah saat ini. Mereka lebih senang berkhutbah begitu panjang dan sebaliknya sangat senang untuk mempersingkat shalatnya. Walhamdulillah, wa shallallahu ala nabiyyina Muhammad wa ala alihi wa shohbihi wa sallam.

Yang selalu mengharapkan ampunan dan rahmat Rabbnya Muhammad Abduh Tuasikal Yogyakarta, 24 Shofar 1430 H 

Baca Juga: Buku Gratis: Tips Khutbah Jumat 15 Menit Paling Berkesan


Artikel asli: https://rumaysho.com/214-mempelajari-khutbah-yang-menyentuh-qolbu.html